Kamis, 03 Juli 2008

PASTEL / JALANGKOTE


JALANGKOTE adalah kue yang bentuknya serupa dengan kue yang ada di Jakarta dan sejumlah daerah disebut pastel. Bedanya, kalau bahan kulit pastel umumnya tebal dan empuk, maka kulit jalangkote tipis. Kulit jalangkote menggunakan bahan dasar terigu, telur, santan, mentega, garam, dan bahan-bahan tambahan lainnya dan dibuat tipis. Tak hanya kulit, isinya pun beda. Kalau pastel isinya bisa macam-macam seperti cokelat, susu, kacang, ikan, dan lainnya, maka jalangkote tidak.

Secara umum, sejak dulu hingga kini, isi jalangkote hanya terdiri atas wortel dan kentang yang dipotong-potong bentuk dadu dalam ukuran kecil, tauge, dan soun (laksa). Sayur-sayuran ini ditumis dengan bumbu merica, bawang putih, bawang merah, dan bumbu lainnya. Kalaupun saat ini jalangkote mengalami perubahan isi, itu hanya penambahan telur 1/4 atau 1/2 butir dan daging sapi cincang.

Bila diurai secara lengkap, maka urut-urutan pembuatan jalangkote adalah sebagai berikut. Setelah adonan kulit sudah jadi (kalis) dan digiling tipis berbentuk bulat pipih, bahan isian kemudian dimasukkan ke dalamnya. Setelah itu, kedua sisi bulatan pipih ini kemudian direkatkan satu sama lain hingga membentuk setengah lingkaran. Sisi yang saling merekat kemudian dipilin-pilin menggunakan jari telunjuk dan ibu jari. Bentuknya kira-kira keriting atau membentuk seperti jambul ayam.

Setelah itu kemudian digoreng dalam penggorengan besar dengan minyak yang banyak, hingga agak garing. Tanda bahwa jalangkote ini telah matang adalah bila telah mengambang ke permukaan minyak goreng dan warnanya kecoklatan.

Dimakannya dengan saus yang adonannya sedikit lebih encer dari saus sambal biasanya. Sausnya antara lain terbuat dari tumisan cabai, bawang putih, dan bawang merah yang kemudian dicampurkan ke dalam larutan garam, gula pasir, cuka, dan air. Paduan isi jalangkote dan kulitnya yang agak garing dan gurih dengan saus yang asam-manis dan pedas membuat kue ini bisa beradaptasi di lidah hampir semua orang.
Entah, siapa kelak yang dapat mengungkap misteri kue pastel ala Makassar ini. Yang pasti, kue ini sudah jadi makanan khas Kota Makassar. Yang pastinya juga, kue ini enak, apalagi dimakan hangat-hangat sembari minum teh, hangat atau dingin. Hhmmmm.... (ren)